City Branding, Dari JFC Untuk Dunia

August 15, 2017
Halo travelers, the first time when you heard a town called Jember, What are you thinking about?. Mostly, people will say "oalah yang ada festival karnaval itu ya?".
Sebelum aku stay di Jember dulunya aku juga suka ketuker gitu nyebut F in JFC bukan Fashion but Festival. Yang bener Jember Fashion Carnaval ya, jangan salah lagi.
Related image


Kemarin, tanggal 12. Aku dapet kesempatan buat dateng ke acara JFC Conference di hotel Aston Jember. Kesempatan yang bahkan belum pernah aku bayangin sebelumnya (to be honest, aku belum pernah nonton JFC) , meskipun sini anak kos tapi yang ada di otak bukan tentang makan gratisnya loh ya.

Dengan tema besar City Branding, mengangkat tema ini karena Jember akan dijadikan sebagai Kota Karnaval. Serius banget nih temanya.

Jadi, Jember fashion carnaval itu di pelopori oleh individu yang sekarang menjadi president JFC, his name is Dynand Fariz. JFC lahir ditahun 2000. Can you imagine it? tahun 2000 itu baru 2tahun setelah reformasi.
Hebatnya adalah JFC yang kita anggap cuman sebagai "karnaval kostum" ini  telah menjadi wadah untuk mentransformasikan politik ke dalam budaya jalanan dan menjadikan karnaval sebagai tempat musyawarah yang damai.

Karnaval yang ada di Jember ini bukan sekedar Karnaval. Berkat JFC Indonesia mendapatkan peringkat ke-tiga sebagai karnaval terbaik di Dunia. Masih kurang bikin kalian tertarik untuk datang ? (iya kurang)

Jember Fashion Carnaval ini juga telah memenangkan beberapa awards dunia, eits aku gamau nyebutin satu-satu disini ya.
Di konferensi JFC untuk Dunia juga menampilkan 9 kostum kebanggaan yang telah memenangkan awards. Bener-bener bikin kita semua berdecap kagum.
Ditambah lagi pemaparan dari Founder & President JFC kalau Talent yang berjalan sejauh 3,6 km itu membiayai sendiri kostum mereka. Mahal ih, sekitar 5juta bahkan sampai 10juta. Cara kita menghargai karya yang mereka bikin susah-susah ya dengan nonton dan beli tiketnya.

instagram : @stevejatmiko

Karena sudah berlangsung selama 16 tahun, JFC menjadi salah satu faktor dinobatkannya Jember sebagai Kota Karnaval seperti yang aku bilang di atas.
Cuman dilemanya disini adalah meskipun Jember Fasion Carnaval sudah menjadi maskot kota Jember, bahkan Maskot Karnaval di Indonesia namun untuk menjadikan Jember sebagai kota karnaval tidak cukup hanya dengan JFC.

Banyak sekali faktor lain yang harus menjadi pendukung. JFC sendiri hanya dilaksanakan selama 4hari di bulan Agustus. Dibulan yang sama pula ada beberapa karnaval yang diadakan di Jember.
Lalu, 11 bulan berikutnya? sepi dong? IYA SEPI

Setidaknya jika Jember memang dinobatkan sebagai Kota Karnaval, setiap bulannya juga di adakan karnaval. Kota Jember juga harus memiliki Calender of Events seperti kota tetangga yang naik kereta hanya 8ribu rupiah, Banyuwangi yang telah dinobatkan sebagai kota festival.

In my opinion, Jember masih harus memperbaiki diri lebih lagi untuk siap menyandang gelar sebagai kota karnaval. Dari infrastruktur, akses sampai masyarakat pendukungnya. Seperti penuturan Bpk Yuswohadi jika city branding harus memerhatikan 3hal ; Custom strategy, Product Management dan Marketing strategy.

Despite all of this,

Kamu mau nonton JFC tahun depan sama aku kan?

10 comments:

  1. Maksud dari transformasi politik itu seperti apa ya? Dan atas dasar apa atau sumber yg mengatakan bahwa Indonesia ada diperingkat tiga karnaval dunia bisa dicantumkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi begini mas owner clothing line sokola, kata transformasi politik sebenarnya saya kutip dari pidato bpk Taufik staff khusus kementrian pariwisata, artinya JFC saat itu dapat menjadi wadah untuk mengubah politik yang sedang keruh kedalam susana damai karnaval/budaya jalanan. Wah dikoran sudah banyak disebutkan loh mas kalau JFC merupakan peringkat ketiga the best carnaval in the world. Mas bisa searching kalau ngga percaya

      Delete
  2. haseeeekk,.1st.time aku berkunjung disini.dan sukak sama gaya khas nulisnya. Zevi.bgt! Btw,.overall JFC emang ngangkat Jbr sih,.jd knp ga didukung dan bikin 2ndary eventnya, ya kann

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mbak prita aku malu nih jawabnya haha, thanks a lot ya mbak, iya mbak harusnya ada karnaval lain yang akan mengeringi JFC. biar branding kota sesuai dengan kenyataanya

      Delete
  3. Aku rasa, memang Jember perlu dipersiapkan lebih untuk benar2 bisa menyandang gelar the city of carnaval,
    Dan smoga seiring berjalannya waktu, jember benar2 resmi dinobatkan jadi kota karnaval lmbak.
    Like this ah tulisannya mbk jeje 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, banyak banget yang perlu dibenahi sebelum bener2 jadi kota karnaval. Thank you ya mbak rohmah

      Delete
  4. Aku udah 2 kali nonton JFC, panas, desak-desakan. Enak beli tiketnya aja kali ya, jadi bisa nonton dengan nyaman hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak lianny, cuman untuk tiket grand carnaval cukup mahal menurut saya. hehe kantong mahasiswa

      Delete
  5. Dulu, waktu SMA anak-anak Banyuwangi (temen sekolah) pada rame lihat JFC. Aku nggak tau apa itu JFC, kirain sekelas brand makanan yang baru buka di Jember gitu (*mirip ayam-ayam tepung namanya)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.